Senin, 09 Juli 2018

Iconfinder Icon Editor


Online icon editor

You have found the icon you’ve been looking for, but the colors don’t quite match your brand colors.
Now you have a simple, yet powerful tool that lives in your web browser, loads up in a split second and lets you recolor, edit and tweak icons easily.

Editing icons has never been easier

All vector icons on Iconfinder have a new Edit icon button that opens the icon in the editor. It's also possible to use the editor for icons from your hard drive.
Change colors

Match your brand colors

Often changing colors is enough to make an icon blend perfectly into your design or presentation. With the icon editor, editing colors is a breeze.
Click the element you want to recolor, choose the color picker from the left-hand menu and select the color you want.
Add text to icons

Write it out

Icons and text go hand in hand. You may want to add a small label under the icon or add text on top of it. It's all possible.
All you need to do is select the (T) icon on the left-hand side and click where you want to place the text.
Export with a few clicks

Export to SVG or PNG

Once you are done editing, it's easy to export into SVG or PNG. The SVG format is perfect for the web since it's widely supported by modern browsers. It's also an ideal format for print since it's vector based. PNG is great in many cases and works with most software including Powerpoint.
Read our guidelines for formats
During our beta phase, we asked about feedback

Minggu, 01 Juli 2018

Pengertian Pemanasan Global, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya


pemanasan global

Pengertian pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Demikian pengertian pemanasan global menurut Natural Resources Defence Council. Dampak pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Artikel pemanasan global ini akan membahas pengertian global warming, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia. Volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.
Terjadinya pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan ilmuwan lain. Namun, konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat antara 0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100 tahun terakhir. Penelitian telah banyak dilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu belakangan ini. Mereka memperkirakan bahwa rata-rata suhu global bisa meningkat antara 1,4 hingga 5,8 ° C pada tahun 2100.

Penyebab Pemanasan Global dan Buktinya

Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa fenomena ini sungguh terjadi. Di bawah ini adalah faktor penyebab dan beberapa fakta tersebut.
  1. Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi penyebab pencemaran tanah, misalnya akibat tumpahan minyak di sekitar sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi industri tahun 1700-an, manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali dengan menggunakan bahan bakar fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan mobil, truk, pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan berarti efek rumah kaca selalu berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca merupakan hal baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu di Bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak mungkin ditempati. Bahkan tidak mendukung adanya kehidupan. Namun, jika berlebih, gas rumah kaca akan menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya tahan hidup manusia dan berbagai spesies.
  2. Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan. Peternakan sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan industri minyak. Sekitar 20 persen emisi gas metana AS diproduksi oleh sendawa dan kentut ternak .
  3. Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dibandingkan dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir.
  4. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen populasi dunia, tetapi memproduksi 25 persen polusi karbon dioksida akibat pembakaran bahan bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara manapun.
  5. Perubahan iklim global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat mencair dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan hewan berubah dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
  6. Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit yang berkaitan dengan panas. Paling banyak terjadi pada orang-orang penderita diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda.
  7. Sekitar 600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait cuaca di tahun 1990-an. Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang.
  8. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di dunia. Melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2010.
  9. Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.

Dampak Pemanasan Global

Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak tersebut adalah:
  1. Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat. Pertama kalinya dalam ratusan tahun, kapal bisa melewati area Northwest Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai tertutup es.
  2. Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu karang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena pemutihan laut dan penyakit akan meningkat.
  3. Meningkatnya permukaan air laut meningkat. Dengan skenario kenaikan permukaan air laut hanya sekitar 0,9 meter, diperkirakan lebih dari 100 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan mengungsi.
  4. Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah meningkat sekitar 8 inci.
  5. Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah kehilangan sekitar 16 persen dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
  6. Sejak awal Revolusi Industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen.
  7. Katak emas (Golden toad) adalah spesies pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta hilangnya habitat.
  8. Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen setuju bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia sedang terjadi di bumi
  9. Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim melalui upaya-upaya konservasi, semakin rendah risiko, juga biaya bagi generasi mendatang.
  10. Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan suhu global.
  11. Tidak seluruh studi global warming berkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan justru ingin mendorong terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars. Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan mungkin untuk kolonisasi manusia suatu saat kelak.

Cara Mengatasi

Terdapat banyak cara untuk mengatasi atau mencegah bertambahnya peningkatan suhu bumi. Cara-cara tersebut antara lain adalah:
  1. Kurangi penggunaan energi fosil. Penggunaan energi berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, bahan bakar merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming. Dengan mengurangi penggunaannya, kita berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi dan perubahan iklim. Fahami pengertian perubahan iklim di artikel kami.
  2. Beralihlah ke penggunaan energi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
  3. Jika memungkinkan, tinggal di dekat tempat kerja anda akan mengurangi biaya transportasi dan membantu penggunaan energi bahan bakar fosil lebih efisien.
  4. Hemat penggunaan listrik dengan cara mematikan perangkat yang tidak dibutuhkan pada saat anda tidak membutuhkannya.
  5. Belilah produk yang tahan lama atau awet sehingga anda tidak perlu membeli barang-barang tersebut sesering mungkin. Semakin sering anda membeli barang-barang, maka akan membutuhkan semakin banyak energi untuk memproduksinya.
  6. Lebih efisien dan hemat dalam hal apapun.
  7. Kurangan penebangan pohon. Setidaknya sekitar 33 juta hektar hutan digunduli, demikian menurut Scientific American.
  8. Berinvestasi dalam produk ramah lingkungan. Dengan turut berinvestasi, anda akan mempercepat pengembangan dan penggunaan produk ramah lingkungan, misalnya energi tenaga matahari.
  9. Belilah produk lokal. Semakin anda mengkonsumsi produk lokal, maka akan semakin mengurangi energi dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut dari negara lain. Semakin dekat jarak trasnportasi antara tempat asal produk dan tempat anda, maka energi yang dibutuhkan akan semakin sedikit.
  10. Kurangi konsumsi daging. Tingkatkan konsumsi sayuran organik. Seperti disebutkan di atas bahwa peternakan menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Ini berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan suhu global. Dengan menurunkan jumlah konsumsi daging anda, akan menurunkan produksi gas metana. Ini membantu mengatasi peningkatan suhu bumi.

Sumber:


Natural Resources Defense Council. “Global Warming Basics”
Parry, Martin L. “Climate Change 2007: impacts, adaptation and vulnerability: contribution of Working Group II to the fourth assessment report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.” Cambridge University Press, 2007.
Kunzig, Robert. “Climate Milestone: Earth’s CO2 Level Passes 400 ppm” National Geographic Society, 2013.
The Intergovernmental Panel on Climate Change. “Summary for Policymakers. In: Managing the Risks of Extreme Events and Disasters to Advance Climate Change Adaptation” Cambridge University Press.
NASA’s Jet Propulsion Laboratory. “The current and future consequences of global change”
U.S. Global Change Research Program. “Global Climate Change Impacts in the United States”
Coral Reef Alliance. “Reef Threats: Global”
Techtimes. “Amazing Facts of Global Warming and Climate Change”.